KOMPAS.com - CEO Facebook, Mark Zuckerberg menjawab salah satu pertanyaan seputar keputusan Facebook memisahkan aplikasi pesan instannya, Messenger.
Dalam sesi tanya jawab yang dilakukan melalui halaman Facebook khusus pada Rabu (6/11/2014) itu, Zuckerberg mengatakan bahwa aplikasi Messenger dipisah dari Facebook karena mereka yakin akan memberikan pengalaman yang berbeda.
Menurutnya, pesan instan saat ini menjadi sangat penting di era dimana masing-masing aplikasi bisa fokus melakukan satu hal secara khusus dengan baik.
"Tujuan utama aplikasi Facebook adalah News Feed, sementara pesan instan adalah kegiatan lain yang berbeda yang bisa dilakukan pengguna," demikian ujar Zuckerberg seperti dikutip KompasTekno dari The Verge, Jumat (7/11/2014).
Ditambahkan oleh Zuckerberg, aplikasi Messenger telah mengirim 10 miliar pesan setiap harinya. Untuk melakukannya, orang harus membuka tab baru dan menunggu aplikasi itu dibuka secara sempurna.
Sementara, jika menggunakan aplikasi yang terpisah, pesan bisa disampaikan dengan cepat dan hanya fokus kepada penyampaian pesan saja. Pengguna juga bisa meresponnya dengan lebih cepat.
"Anda mungkin bisa mengirim pesan ke seseorang 15 kali sehari, kalau harus melewati berbagai langkah hanya utnuk berkirim teks, tentunya akan merepotkan," demikian terang Zuckerberg.
Tentu saja diakui oleh Zuckerberg bahwa memaksa seseorang untuk memasang aplikasi lain itu tidak menyenangkan, namun jika Facebook bisa fokus dalam pelayanannya, maka pengalaman yang diberikan pun akan berbeda.
Keputusan memisahkan layanan pesan instan oleh Facebook diakui Zuckerberg sebagai salah satu keputusan sulit yang harus diambil perusahaan.
Facebook sadar bahwa mereka belum punya banyak pengalaman dalam membuat aplikasi messaging yang bagus. Nmaun Zuckerberg mengklaim memiliki orang-orang yang bertalenta untuk mewujudkannya.
Sumber: http://tekno.kompas.com/read/2014/11/07/10121277/Zuckerberg.Ungkap.Alasan.Facebook.Pisahkan.Messenger
Tidak ada komentar:
Posting Komentar