Ilustrasi.
Luas gerai itu mencapai 640 meter persegi (m²). Sementara gerai iBox yang sebelumnya sudah berdiri di Mall Kelapa Gading, hanya memiliki luasan sekitar 100 m².
"Gerai iBox di Kelapa Gading ini bukan hanya terluas di Asia Tenggara, melainkan juga menjadi flagship iBox," klaim Sekretaris Perusahaan Erajaya Swasembada, Djatmiko Wardoyo seperti dikutip Kontan.
Penambahan satu flagship iBox itu menggenapi total gerai iBox Erajaya menjadi 40 gerai. Sebagai informasi, gerai iBox mempunyai dua kategori. Pertama, gerai berukuran kurang dari 100 m² dengan kategori Apple Authorized Reseller (AAR).
Gerai AAR hanya menjual aneka produk Apple. Total gerai ini ada 25 gerai unit.
Kedua, gerai berukuran di atas 100 m². Kategori gerai ini adalah Apple Premium Reseller (APR). Selain menjual aneka produk Apple, gerai ini juga melayani servis produk. Total gerai kategori ini ada 15 unit gerai.
Adapun mengenai harga rata-rata penjualan per produk atau average selling price (ASP) gerai iBox sekitar Rp 5 juta per produk. Sementara, rata-rata harga jual di gerai Erafone Erajaya mencapai Rp 3,2 juta per produk. Harga jual rata-rata di Erafone Erajaya itu turun dari tahun lalu yang sebesar Rp 3,3 juta. "Karena saat ini banyak smartphone Android yang harganya murah," beber Djatmiko.
Sampai September 2014, Erajaya meraup pendapatan sebesar Rp 10,34 triliun atau tumbuh 8,21 persen dari periode sama tahun lalu. Namun, laba bersih turun 23,27 persen menjadi Rp 182,65 miliar.
iPhone 6
Sama seperti para pemuja gadget Apple, PT Erajaya Swasembada Tbk juga sudah tak sabar menanti kehadiran iPhone 6 di Indonesia. Bedanya, distributor utama produk Apple di Tanah Air itu meyakini penjualan iPhone 6 yang kalau tak meleset hadir akhir tahun ini, bisa mendukung penjualan telepon seluler (ponsel) dari segmen bisnis ponsel premium.
Sekretaris Perusahaan Erajaya Swasembada, Djatmiko Wardoyo, masih merahasiakan target penjualan iPhone 6. Namun, dia menyatakan bahwa nilai penjualan produk terbaru Apple itu akan memperbesar kontribusi penjualan telepon pintar atau smartphone menjadi 80 persen tahun ini.
Kontribusi nilai penjualan itu membesar dari porsi 73 persen tahun lalu. "Dari total nilai penjualan smartphone, ponsel premium berkontribusi 80 persen," kata Djatmiko.
Sementara kalau secara volume penjualan, Erajaya masih memprediksikan penjualan ponsel fitur berkontribusi sebanyak 63 persen - 64 persen. Barulah sisanya, 36 persen - 37 persen berupa penjualan smartphone. (Merlinda Riska/Kontan)
Sumber: www.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar