Pemahaman serta ketertarikan kalangan birokrasi mulai staf hingga pejabat di Tasikmalaya, terhadap internet dinilai masih rendah. Jangankan memiliki akun, membuka jaringan internet saja mereka banyak yang tidak tahu. Sebagian di antaranya karena memang tidak tertarik.
"Di kantor-kantor, pemahaman (terhadap internet, Red) masih rendah. Bagaimana cara mengakses masih banyak yang belum tahu. Apalagi memiliki akun sendiri," kata Deputi EGM Telkom Regional III Jabar, Soendoyoadi, didampingi
Communication and Public Relations Dasrizal saat melakukan kunjungan kerja ke Tasikmalaya, Rabu (22/10/2014).
Penyebab kurangnya ketertarikan terhadap internet, kata Soendoyoadi, selain karena perangkat jaringan untuk mengakses internet di perkantoran masih minim, juga faktor kesenjangan usia dengan teknologi, membuat kalangan birokrat malas untuk mengakses internet.
"Mereka malas untuk mengakses internet karena ada kesenjangan antara teknologi perangkat pendukung akses internet dengan usia mereka. Misal, banyak pejabat yang enggan mengutak-atik gadget mereka karena faktor kerumitannya. Padahal mengakses internet sudah menjadi kebutuhan," kata Soendoyoadi.
Soendoyoadi mengatakan Telkom diberi amanah oleh pemerintah untuk mendukung program percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia (MP3EI) tahun 2011- 2025. "Kami diberi amanah true broadband access untuk membantu percepatan pengembangan enam koridor ekonomi nasional. Karena itu sudah saatnya kalangan birokrasi tak lagi gagap internet," katanya.
General Manager Wilayah Telekomunikasi Jabar Timur Selatan, Harry, mengatakan berdasarkan data empiris, setiap pertumbuhan 10 persen broadband akan berdampak terhada
*sumber:http://www.tribunnews.com/regional/2014/10/23/banyak-pejabat-tidak-bisa-mengakses-internet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar